Minggu, 31 Juli 2011

Jumat, 29 Juli 2011

KERIS JANGKUNG PUTUT SUDAH TERMAHAR

luk 3
dapur putut jangkung 
pamor beras wutah
tangguh mataram
status:sudah dipesan








by : Suryo Ngesti

Senin, 25 Juli 2011

WEDUNG SINGOSARI.

Dapur: Wedung.
Tangguh: Estimasi Singasari Abad Ke 12 Masehi.
Pamor: Keleng.
Panjang Disarungkan Dengan Warangka: 42 Cm.
Panjang Bilah Tajam: 24,5 Cm.
Warangka & Handle Kayu Cendana Wangi Jawa.
"SOLD"








Selasa, 19 Juli 2011

JALAK SANGU TUMPENG

PUSAKA KERIS LURUS
DAPUR : JST (JALAK SANGU TUMPENG)
PAMOR KULIT SEMANGKA
TANGGUH : EST MAJAPAHIT AKHIR
WARANGKA GAYAMAN JOGJA KAYU CENDANA
DAPUR JST TERMASUK DAPUR FAVORIT DIKALANGAN KOLEKTOR, DAPUR YANG TIDAK PEMILIH,
DIMAHARKAN RP. 1.250.000











by : Suryo Ngesti

Kamis, 14 Juli 2011

Membuat Rumah untuk Cangkir Kopi

Sore itu saya duduk-duduk bersama keluarga di teras belakang rumah, tiba-tiba mata saya memandang suatu benda dekat pintu gudang lalu saya ambil benda itu dan sayapun punya ide!....memang sih ide ini sudah sangat lama ada cuma baru saat ini punya kesempatan mewujudkannya. Beberapa tahun yang lalu saya pernah membaca suatu tabloid tentang makanan yang di dalamnya ada fitur yang berisi kerajinan membuat alat yang berkaitan dengan makanan, contohnya kerajinan yang akan saya buat ini, yakni sebuah wadah/tempat cangkir teh/kopi. Bahannya dari pipa pvc berdiameter 3 inch (pas dengan ukuran cangkir), sisa bahan membangun rumah yang sudah 10 tahun tersimpan digudang tetapi pipa ini masih layak terpakai. Yah...ide masa lalu harus diwujudkan sekarang! Lihat sedikit tutor di bawah ini...


Bahan-bahannya pipa paralon ukuran 3 inch kira-kira 40 cm panjangnya, buat lubang kotak hampir sepanjang pipa (lihat gambar), kertas lauco berwarna, lem kayu


Sobek-sobek kertas secara acak dan sembarang


Siapkan sebuah baskom plasti, isi dengan air dan tambahkan lem kayu kurang lebih satu sendok

Lalu aduk-aduk, bolehlah dengan tangan hingga lem larut (tidak harus seluruh lem larut, cukup air menjadi keruh saja)



Masukkan sobekan kertas ke dalam air dan rendam hingga seluruh permukaan kertas basah


Ambil sehelai kertas lalu tempelkan pada permukaan pipa, pastikan tidak ada gelembung udara dibawah kertas agar lem merekat dengan baik, caranya usap kertas sambil ditekan


Ambil lagi sehelai demi sehelai kertas lalu tempelkan sedikit menumpang pada kertas yang sudah ada di permukaan pipa


Hampir seluruh permukaan pipa tertutup kertas, jangan lupa bagian dalam pipa juga ditutupi kertas


Agar terlihat lebih atraktif, tempelkan beberapa gambar di atas kertas atau anda bisa melukisnya dengan cat akrilik. Bila sudah selesai diberi aksen, polesi permukaan pipa dengan vernis, luar maupun dalamnya pipa.


Nah loh....cuma ada empat gelas?.. (dua gelas lainnya sudah pecah)
Begini cara menyusunnya, posisikan gelas menghadap ke bawah, masuknya dari depan lubang lalu tumpuk gelas.......jadi seperti di atas.... tinggal simpan saja di meja dapur kesayangamu!

Membuat Rak/Tempat Palet Benang

Saya suka menjahit sejak sma hingga kini (hampir 20 tahun), mungkin sudah ratusan benang saya habiskan dan banyak sekali palet yang terpakai. Palet adalah tempat benang yang bentuknya silinder dan berlubang tengahnya, ditempatkan di dalam sekoci mesin jahit, benang yang digunakan sama dengan benang untuk bagian atas jahitan.
Saya biasa menempatkan palet dalam sebuah kaleng kotak dan terbuka, tentu saja sedikit banyak terkena debu dan ujung benangnya saling mengait, akhirnya pasti terlihat berantakan dan agak kerepotan saat mengambil palet.
Yah....sedikit mikir sih.....lalu saya mencoba merancang dan membuat sebuah tempat untuk palet ini, bukan sekedar kotak untuk tempat penyimpanan saja tetapi tempat ini memberikan visual yang lebih rapi dan teratur sehingga ketika saya memilih benang, palet tidak mesti dikeluarkan semua dari kotak dan tentu benang tidak boleh saling mengait. Kurancang...kurancang...dan kurancang akhirnya ketemu deh ide seperti tutor di bawah ini!
Bahan-bahannya saya dapatkan di rumah doang...ada kayu untuk mangkuk listrik, tusuk sate dan sumpit untuk mie ayam. Alat-alatnya? hanya cutter dan penggaris.
Yuk kita lihat di bawah ini....



Siapkan kayu bundar ini (pasti tahu dong kayu apan ini), sisi kelilingnya di tumpulkan dengan cutter


Untuk menandai tempat, gunakan palet, tandai tepat di tengah lubang dengan pulpen atau pensil. Untuk ukuran kayu di atas hanya 6 baris palet yang bisa ditampung.



Tanda sudah jadi


Haluskan permukaan kayu dengan ampelas


Buat lubang sesuai tanda dengan mesin bor listrik



Lubang sudah dibuat


Siapkan tusukan sate


Potong ujung runcingnya


Buat lancip salah satu ujungnya sedikit tumpul



Pasang dan masukkan tusuk sate ke dalam lubang, sebelumnya ujung yang runcing diberi lem kayu terlebih dahulu masukkan ke dalam lubang sambil diputar dan ditekan hingga macet (tidak berputar), demikian juga untuk sumpit mie ayamnya dipasang dilubang tengah


Keenam tusuk sate dan kayu sumpit sudah terpasang (khusus bagian tengah ini gunanya sebagai pegangan)



Raknya dicat


Bila paletnya dipasang dan disusun sesuai gradasi warna maka akan memudahkan penglihatan
dalam rangka mencari benang yang cocok


Bila akan mengambil dan mencocokkan warna dengan benang atas tinggal didekatkan ke paletnya....
Selain jadi bersih dan mudah, benang di paletpun tidak mudah saling mengait, simpan rak ini di tempat tertutup agar tidak kena debu...