Pusaka berupa Tosan Aji adalah sebuah mahakarya yang dihasilkan dari proses panjang penempaan besi yang masih mentah agar diperoleh besi matang dengan kualitas yang lebih baik. Penempaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dengan pemanasan yang tinggi hingga ribuan derajad celcius serta dilandasi oleh keterampilan tinggi, ketekunan, kesabaran dan tenaga yang kuat dari seorang mPu. Proses lipat tempa, puntir tempa, lipat tempa dan seterusnya dilakukan berulang2 sehingga besi benar2 matang dan padat. Lantas dari besi yang lebih murni itu tadi baru dibentuk menjadi sebuah karya pusaka2 Tosan Aji. Hal ini menunjukkan betapa sulit & rumitnya proses pembuatan tosan aji yang benar2 bagus dan layak dihargai sebagai sebuah pusaka. Demikian pula dengan si pemegang Tosan Aji tersebut (manusia). Agar dirinya benar2 matang, berkualitas dan menjadi diri yang mumpuni, maka seseorang akan perlu penempaan. Berbagai masalah yang timbul, segala persoalan yang ada, cobaan dan rintangan akan selalu ada alam hidup. Semua itu perlu dijalani dengan sabar dan tawakkal. Jangan menganggap masalah atau cobaan sebagai sebuah karma, tetapi dipahami sebagai sebuah ujian, tempaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Seperti halnya Tiram, ketika ada kotoran yang masuk ke dalam cangkangnya, tentu dia akan merintih kesakitan karena sesungguhnya kotoran itu bisa melukai selaputnya yang lunak. Dia menangis... tetapi air matanya digunakan untuk membalut kotoran itu agar tidak menyakiti dirinya. Dengan kesabaran dan ketabahan dia menahan sakit hingga dalam kurun waktu tertentu kotoran tersebut berubah menjadi sebuah mutiara yang banyak dicari orang. Harga kerang Tiram atau kerang mutiara ini tentu akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kerang yang kita makan sehari2. Demikian pula manusia, ketika dia sabar dan tawakkal dalam menghadapi cobaan, tempaan hidup, musibah dan bencana...., dan ketika dia bisa menarik pelajaran dari berbagai hal yang terjadi dalam hidupnya, maka niscaya dia akan menjadi sosok dengan kepribadian yang handal, tahan uji dan dia akan lebih kuat menapaki hari2 di kehidupannya. Kesabaran dan tawakkal dalam menghadapi berbagai tempaan hidup itu akan menjadikannya insan yang lebih mulia dan layak menjadi pusaka untuk ditauladani oleh generasi berikutnya.
Minggu, 27 Januari 2013
FILOSOFI KERIS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar